Dalam laporan Bank Dunia, masyarakat menghasilkan 2,01 miliar ton limbah secara global pada 2016 silam. Jumlahnya diprediksi terus meningkat menjadi 2,59 miliar ton pada 2030 dan 3,4 miliar ton pada 2050.
Pada tingkat per kapita, pertumbuhan terbesar limbah berasal dari negara-negara berpendapatan rendah dan berkembang. Persoalan limbah ini sebenarnya bergerak beriringan dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Dalam konteks ini, Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan akan menghasilkan limbah yang lebih banyak dalam tiga dekade ke depan. Hal tersebut diikuti pula dengan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi.
Penduduk Sub-Sahara Afrika diperkirakan menghasilkan 516 juta ton pada 2050, naik 91,8% dari 2030. Sementara, penduduk Asia Selatan memproduksi 661 juta ton di tahun 2050, meningkat 41,8% dari dua dekade sebelumnya.