Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan survei terhadap peserta Kartu Prakerja pada 19 Mei - 1 Juni 2020. Sebanyak 80,8% di antaranya mengaku tidak bekerja atau berusaha. Sementara, sisanya merupakan karyawan atau buruh (12,1%) dan pemilik usaha (7,1%).
(Baca: Manfaat Kartu Prakerja Ditambah Jadi Rp 3,5 Juta per Orang)
Adapun, sebelum mendaftar program tersebut, persentase responden yang menganggur jauh lebih rendah, yakni 37,6%. Sebagian besar mengatakan pandemi Covid-19 membuat mereka di-PHK, dirumahkan, atau sulit mencari pekerjaan.