Hasil survei Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menunjukkan, permasalahan pasar ekspor industri alas kaki saat ini karena diterapkannya lockdown di sejumlah negara tujuan utama ekspor. Sementara untuk industri orientasi pasar domestik, permasalahannya adalah sepi pemesanan.
(Baca: Hanya 13% Industri Alas Kaki Mampu Bertahan Lebih dari 6 Bulan Tanpa PHK)
Hal tersebut lantaran buyer (pemilik merek lokal) membatalkan pemesanan dan meminta penundaan pengiriman karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSSB). Sebagai informasi, survei ini dilakukan secara internal terhadap perusahaan yang tergabung sebagai anggota Aprisindo.