Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi 3,3% dari proyeksi Oktober 2019 yang sebesar 3,4%. Pemangkasan ini dipengaruhi kekhawatiran ketegangan geopolitik dan bencana.
(Baca: Indef Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2020 Hanya Tumbuh 4,8%)
Masih terdapat ancaman seperti ketegangan geopolitik AS dan Iran yang memengaruhi suplai minyak dunia, hambatan tarif yang lebih tinggi oleh AS dengan mitra dagangnya, serta bencana terkait cuaca seperti badai tropis, banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Bencana ini meningkatkan pengeluaran terkait biaya kemanusiaan dan menghilangnya mata pencaharian di berbagai wilayah.
(Baca: 2020, Masalah Ekonomi dan Lingkungan Diperkirakan Meningkat)
Ekonomi di negara berkembang dan Asia juga dipangkas 0,2% menjadi 5,8% pada 2020. Salah satunya, India yang dipangkas 1,2% menjadi 5,8%. Pemangkasan ini mencerminkan adanya perlambatan permintaan domestik dari yang diharapkan di tengah tekanan sektor keuangan non-bank dan penurunan pertumbuhan kredit. Sementara Tiongkok mengalami revisi kenaikan proyeksi sebesar 0,2% menjadi 6% pada 2020. Peningkatan ini merupakan dampak dari kesepakatan tahap satu dengan AS.