Di Tingkat ASEAN, Cadangan Devisa Indonesia di Bawah Singapura dan Thailand

Moneter
1
Viva Budy Kusnandar 10/10/2019 07:43 WIB
Cadangan Devisa 10 Negara ASEAN (1960-2018)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Cadangan devisa bank sentral Indonesia (BI) pada akhir 2018 menyusut US$ 10 miliar atau sekitar Rp 133 triliun menjadi US$ 120,6 miliar setara Rp 1.689,3 triliun dari tahun sebelumnya. Meningkatnya kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) seiring tinginya kebutuhan impor dibarengi dengan terbatas terbatasnya pasokan dolar AS dari hasil ekspor menjadi salah satu pemicu berkurangnya cadangan devisa Indonesia. Selain itu, intervensi bank sentral untuk menjaga rupiah agar tidak fluktuatif juga turut menekan cadangan devia BI.

Di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), cadangan devisa BI berada di urutan ketiga di bawah bank sentral Singapura (MAS) US$ 292,7 miliar dan bank sentral Thailand (BoT) US$ 205,64 miliar. Seperti diketahui, sejak 1981 cadangan devisa bank sentral Singapura terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sementara bank sentral Laos memiliki cadangan devisa terendah, yaitu hanya US$ 980 juta.

Hingga akhir September 2019, cadangan devisa Indonesia telah bertambah US$ 3,67 miliar menjadi US$ 124,3 miliar. Adanya penarikan pinjaman dalam bentuk dolar AS serta perolehan devisa dari hasil ekspor mendorong tumbuhnya pundi cadangan devisa BI.

(Baca Databoks: Cadangan Devisa Indonesia Melonjak 583% dari Sebelum Krisis)

 

 

Data Populer
Lihat Semua