Pengguna internet 2019 yang diperkirakan mencapai 360 juta membuka potensi yang sangat besar bagi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Berdasarkan riset Google, Temasek dan Bain & Company yang bertajuk e-Conomy SEA 2019, pangsa pasar (gross merchandise value/GMV) e-commerce ASEAN pada 2015 baru mencapai US$ 5,58 miliar dan akan tumbuh menjadi US$ 38,2 miliar. Kemudian, pada 2025 kembali tumbuh menjadi US$ 153 miliar atau setara Rp 2.142 triliun.
Adapun GMVe-commerce Indonesia pada 2015 baru mencapai US$ 1,78 miliar. Kemudian pada 2019 diproyeksikan tumbuh sebesar (88% CAGR) menjadi US$ 20,9 miliar dan akan meningkat (48% CAGR) menjadi US$ 82 miliar atau sekitar Rp 1.148 triliun. Nilai tersebut setara dengan separuh pangsa pasar e-commerce di kawasan ASEAN.
Ekonomi ASEAN yang tumbuh rata-rata sekitar 5% mengindikasikan stabilnya perekonomian kawasan. GMV ekonomi digital Asia pada 2015 baru mencapai US$ 32 miliar, kemudian pada 2019 diproyeksikan tumbuh menjadi US$ 100 miliar dan menjadi US$ 300 miliar pada enam tahun ke depan.