Media Sosial Meningkatkan Polarisasi Politik di Indonesia

Teknologi & Telekomunikasi
1
Dwi Hadya Jayani 14/06/2019 17:00 WIB
Pengaruh Media Sosial terhadap Polarisasi Politik di Dunia
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Hasil survei CIGI dan Ipsos menunjukkan sebanyak 58% responden di Indonesia setuju media sosial dapat meningkatkan polarisasi politik. Hanya 6% responden yang merasa polarisasi politik berkurang sedangkan 37% responden lainnya tidak merasakan dampak apapun.

Survei CIGI melibatkan 25.229 responden dari 25 negara dan diselenggarakan pada 21 Desember 2018 hingga 4 Januari 2019. Secara global, sebanyak 47% responden tidak menganggap ada dampak polarisasi politik dari penggunaan media sosial. Meski demikian, sebanyak 44% responden menilai polarisasi politik meningkat dan hanya 8% responden yang menyatakan adanya penurunan polarisasi politik di media sosial.

Perspektif lain terjadi di Jepang di mana 69% responden menganggap media sosial tidak berdampak apapun terhadap polarisasi politik di negaranya. Bahkan, sebesar 24% responden menilai media sosial dapat mengurangi polarisasi politik yang terjadi. Hanya 7% yang benar-benar menganggap penggunaan medsos dapat menimbulkan polarisasi politik. 

(Baca Databoks: Survei CIGI: Media Sosial Dapat Meningkatkan Kebebasan Berpendapat)

Data Populer
Lihat Semua