Harga minyak jenis Brent pada perdagangan, Rabu (21/11) ditutup US$ 63,48/barel yang berarti naik 1,51% dari penutupan sehari sebelumnya. Namun, bila dibadingkan dengan posisi tertingginya tahun ini di US$ 86,29 (3/10), harga minyak Brent telah merosot 26,43%.
Kekhawatiran akibat ketidakpastian pasar finansial yang dapat berdampak terhadap perlambatan ekonomi global telah memicu jatuhnya harga minyak mentah dunia. Saat ini terjadi kepincangan perekonomian. Amerika Serikat (AS) mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga bank sentral (The Fed) harus menaikkan suku bunganya untuk mengendalikan inflasi. Sementara perekonomian kawasan lainnya lesu akibat terderesiasinya nilai tukar dan kenaikan suku bunga.
Kecemasan perlambatan ekonomi 2019 dampak dari perang dagang AS dengan Tiongkok serta berlimpahnya pasokan minyak dunia membuat harga minyak Brent mengalami penurunan cukup signifikan dalam dua bulan terakhir hingga sempat terpuruk level terendahnya sepanjang tahun ini pada perdagangan Selasa (20/11) di US$ 62,53/barel.