Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah pengangguran pada Agustus 2018 bertambah 130 ribu jiwa menjadi 7 juta jiwa dibanding posisi Februari 2018 sebanyak 6,87 juta jiwa. Demikian pula jika dibanding posisi Agustus 2017 jumlah pengangguran bertambah 40 ribu jiwa. Jumlah jumlah pekerja yang berkurang lebih cepat (3,06 juta jiwa) dibanding berkurangnya jumlah angkatan kerja (2,93 juta jiwa) memicu kenaikan pengangguran pada semester kedua tahun ini.
Alhasil, tingkat pengangguran pada semester kedua 2018 meningkat menjadi 5,34% dari total angkatan kerja sebanyak 124 juta jiwa. Angka pengangguran tersebut lebih tinggi dibanding pada semester pertama sebesar 5,13% dengan angkatan kerja mencapai 133,94 juta jiwa. Namun lebih rendah dari posisi semester kedua 2017 yang mencapai 5,5% dengan angkatan kerja sebanyak 128,06 juta jiwa.
(Baca Databoks: Pengangguran 2017 Terendah Sejak Krisis)
Tingkat pengangguran di perkotaan pada Agustus 2018 mencapai 6,45% meningkat dibanding Februari 2018, tapi lebih rendah dibanding posisi Agustus 2017 yang mencapai 6,79%. Adapun pengangguran di perdesaan pada Agustus 2018 meningkat menjadi 4,04% dari posisi Februari 2018 sebesar 3,72% dan juga naik dibanding Agustus 2017 sebesar 4,01%.