Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ekspor rokok kretek Indonesia 2017 meningkat 8,43% menjadi 84,03 juta kg dari tahun sebelumnya. Sementara nilainya tumbuh 12,12% menjadi US$ 827,98 juta (Rp 11 triliun) dari tahun sebelumnya. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara merupakan pangsa pasar ekspor rokok kretek Indonesia terbesar, yakni mencapai 85% dari total.
Kamboja merupakan pangsa pasar ekspor rokok kretek terbesar bagi Indonesia dengan volume 39,47 kg atau sebesar 46,97% dari total ekspor dengan nilai mencapai US$ 281,74 juta. Di urutan kedua Malaysia dengan volume 11,25 juta kg atau setara 13,39% dari total volume ekspor dengan nilai US$ 214 juta.
Sebagai informasi, untuk ekspor tembakau olahan Indonesia pada 2017 tumbuh 32,24% menjadi 32,88 juta kg dengan nilai US$ 178,97 juta. Sementara untuk rokok dan cerutu lainnya tumbuh 29,9% menjadi 9,78 juta kg dengan nilai US$ 76,7 juta.
(Baca Databoks: Pabrik Rokok Terus Berkurang Terimbas Kenaikan Cukai)