Pada Maret 2018, Papua masih tercatat sebagai provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka kemiskinan provinsi tersebut mencapai 27,74% dari total populasi. Namun, Gini ratio (angka ketimpangan) justru mengalami penurunan sebesar 0,013 poin menjadi 0,384 dari skala 0-1. Angka ketimpangan Papua sedikit di bawah Angka ketimpangan nasional yang mencapai 0,389. Sementara ketimpangan tertinggi berada di Yogyakarta dengan Gini ratio sebesar 0,441.
Di balik besarnya kekayaan alam di tanah Papua, ada sekelumit kisah dan cerita mantan karyawan PT Freeport Indonesia yang mengungkapkan bahwa masyarakat lokal Papua masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dari data BPS, kabupaten Mimika dan kota Jayapura merupakan dua kabupaten/kota yang paling baik secara ekonomi. Ini terjadi karena tingkat pendidikan, infrastruktur kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kedua daerah tersebut lebih baik dibanding daerah lainnyai. Diperkirakan, penduduk kota Jayapura rata-rata dapat mencapai umur 69 tahun.
Gini rasio atau koefisien Gini adalah indikator untuk mengukur derajat ketidakmerataan distribusi pengeluaran penduduk serta menggambarkan adanya ketimpangan ekonomi antara masyarakat kaya dengan yang miskin. Perubahan Gini ratio di Papua mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir seperti terlihat pada grafik di bawah ini.