Pada Februari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,17% dibanding bulan sebelumnya (MoM), ini merupakan yang terendah dalam tiga bulan terakhir. Sementara inflasi tahun kalender (Januari-Februari) sebesar 0,79%, dan inflasi Februari 2018 terhadap Februari 2017 (YoY) sebesar 3,18%.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tertinggi dialami oleh kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, yakni sebesar 0,43% dengan andil 0,07% terhadap inflasi Februari 2018. Diikuti dengan kelompok sandang 0,35%, kelompok kesehatan sebesar 0,26%; lalu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,22%. Sementara itu, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,13%; pendidikan rekreasi dan olah raga sebesar 0,07 persen; lalu transpor, komunikasi, dan jasa Keuangan 0,02%.
Dari 82 kota yang disurvei, 55 kota mengalami inflasi sedangkan 27 kota mengalami deflasi. Tercatat inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,65 dan inflasi terendah terjadi di Palangkaraya sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 127,64. Deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen dengan IHK sebesar 136,82 dan yang terendah terjadi di Lubuklinggau sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,79.