Dalam laporan The Global Competitiveness Report 2017-2018 dari The World Economic Forum, daya saing infrastruktur Indonesia mendapat skor 4,5 dan berada di peringkat 52 dari 137 negara. Capaian tersebut tertinggal dari beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Malaysia merupakan negara dengan daya saing tertinggi di kawasan Asia Tenggara dengan skor 5,5 dan berada di peringkat 22 dunia. Kemudian diikuti oleh Singapura dengan skor 5,4 di urutan 26, dan Thailand mendapat nilai 4,7 berada di urutan ke 43.
Wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan menjadi salah satu hambatan dalam pembangunan infrastruktur. Ini yang membuat daya saing Indonesia tertinggal dengan negara ASEAN lainnya. Guna mengejar ketertinggalan tersebut serta pemerataan hasil pembangunan, pemerintah telah melaksanakan pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur. Dari pembangunan infrastruktur jalan, tol laut, bandara udara di daerah terpencil, hingga jaringan koneksi internet (Palapa Ring).