Dapatkan akses instan ke artikel “Sektor Migas dan Panas Bumi Kembali Mengalami Kontraksi”.
Rp10.000
Kami menerima pembayaran berikut:
Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian (TW II dan TW III 2017)
:[/] [bold]
:[/] [bold]
:[/] [bold]
Nama Data
tw ii
tw iii
Minyak; Gas dan Panas Bumi
-2,32
-1,47
Batubara dan Lignit
6,19
0,59
Lainnya
4,08
6,72
Bijih Logam
6,44
7,51
Total Sektoral
2,31
1,76
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan III 2017 mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) sektor tersebut pada triwulan ketiga tahun ini hanya tumbuh 1,76 persen (YoY) menjadi Rp 195,57 triliun sehingga jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Padahal triwulan sebelumnya berhasil tumbuh 2,31 persen (YoY).
Untuk subsektor pertambangan minyak, gas dan panas bumi bahkan kembali mencatat kontraksi sebesar 1,47 persen (YoY). Namun, kontraksi sektor ini mengalami perlambatan dari triwulan sebelumnya mencapai 2,32 persen (YoY). PDB sub sektor pertambangan migas dan panas bumi pada TW III tahun ini turun menjadi Rp 77,47 persen dari triwulan yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 78,63 triliun. Sedangkan sektor pertambangan bijih logam berhasil mencatat pertumbuhan 7,51 persen (YoY) dibanding triwulan sebelumnya tumbuh 6,44 persen (YoY).
>
Ekonomi domestik pada triwulan III 2017 mencatat pertumbuhan 5,06 persen (YoY) dibanding triwulan sebelumnya 5,01 persen (YoY) dan secara kumulatif (triwulan I-triwulan III 2017) PDB Indonesia tumbuh 5,03 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.