Dapatkan akses instan ke artikel “Pertumbuhan Sektor Pertambangan Paling Buruk”.
Rp10.000
Kami menerima pembayaran berikut:
Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Pertumbuhan Kumulatif Ekonomi Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2016
:[/] [bold]
:[/] [bold]
Nama Data
Nilai
Pertambangan
-0,24
Pertanian
2,67
Perdagangan Besar dan Eceran
3,92
Pendidikan
4,08
Industri
4,61
Pengadaan Listrik dan Gas
6,2
Konstruksi
6,56
Transportasi dan Pergudangan
7,68
Informasi dan Komunikasi
9,04
Jasa Keuangan
10,53
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Hingga triwulan III-2016, sektor pertambangan mengalami kemunduran dibanding periode yang sama pada 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan pada sektor pertambangan -0,24 persen. Pertumbuhan terendah dicapai pada triwulan II yang mencapai -0,72 persen. Hal ini menggambarkan pertumbuhan sektor pertambangan masih jauh dari target APBN-P 2016 yaitu sebesar 0,2 persen.
Pertumbuhan yang tinggi hanya terjadi pada sektor non tradable, yaitu sektor komunikasi dan informasi serta jasa keuangan. Kedua sektor ini masing-masing tumbuh 9,04 dan 10,53 persen. Sementara sektor tradable, seperti pertanian, pertambangan, industri, kontruksi, justru tumbuh rendah. Padahal sektor-sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.