Dapatkan akses instan ke artikel “Pertumbuhan Sektor Pertambangan Paling Buruk”.
Rp5.000
Kami menerima pembayaran berikut:
Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Pertumbuhan Kumulatif Ekonomi Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2016
Unduh
Unduh
Silakan beli artikel ini atau berlangganan untuk mengakses fitur unduh.
Sumber
Sumber
Silakan beli artikel ini atau berlangganan untuk mengakses fitur sumber.
Lembaga:
Badan Pusat Statistik (BPS)
Tanggal rilis:2016
Wilayah:Indonesia
Periode survei:2016
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Hingga triwulan III-2016, sektor pertambangan mengalami kemunduran dibanding periode yang sama pada 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan pada sektor pertambangan -0,24 persen. Pertumbuhan terendah dicapai pada triwulan II yang mencapai -0,72 persen. Hal ini menggambarkan pertumbuhan sektor pertambangan masih jauh dari target APBN-P 2016 yaitu sebesar 0,2 persen.
Pertumbuhan yang tinggi hanya terjadi pada sektor non tradable, yaitu sektor komunikasi dan informasi serta jasa keuangan. Kedua sektor ini masing-masing tumbuh 9,04 dan 10,53 persen. Sementara sektor tradable, seperti pertanian, pertambangan, industri, kontruksi, justru tumbuh rendah. Padahal sektor-sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.