Laba PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) periode Januari-September 2017 anjlok 72,21 persen menjadi Rp 3,05 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 10,97 triliun. Selisih rugi kurs yang dialami perusahaan penyedia jasa listrik milik pemerintah senilai Rp 2,23 triliun menjadi salah satu pemicu merosotnya laba. Sementara pada tahun sebelumnya justru mencatat keuntungan selisish kurs Rp 3 triliun.
Pendapatan PLN sepanjang Januari-September 2017 masih mencatat pertumbuhan 14,98 persen menjadi Rp 187,88 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba usaha setelah subsidi pemerintah turun tipis 0,86 persen menjadi Rp 23,76 triliun dari tahun sebelumnya.