Beban keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN pada semester I 2017 meningkat 3,1 persen menjadi Rp 10,2 triliun dibanding semester I 2016. Jumlah tersebut terdiri atas beban keuangan pada pihak berelasi senilai Rp 3,77 triliun dan pihak tidak berelasi Rp 6,42 triliun.
Adapun arus kas dari aktivitas operasi PLN sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 13,7 triliun. Artinya, perusahaan penyedia jasa layanan listrik milik pemerintah tersebut hanya memiliki dana Rp 3,5 triliun (Rp 13,7 triliun dikurangi Rp 10,2 trilun) setelah untuk membiayai beban keuangan. Sedangkan sepanjang paruh pertama tahun ini PLN melakukan investasi senilai Rp 27,9 triliun.
Berdasarkan laporan arus kas perusahaan, Badan Usaha Milik Negara tersebut pada semester pertama 2017 telah memperoleh pinjaman sebesar Rp 54,69 triliun, terdiri atas pinjaman dan obligasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 40 triliun dipergunakan untuk membayar utang. Sisanya, sekitar Rp 14 triliun untuk menutupai kekurangan biaya investasi.