Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa pada Agustus 2017 terjadi deflasi sebesar 0,07 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) berada di level 129,91. Ini merupakan deflasi yang kedua sepanjang tahun ini. Dari 82 kota yang disurvei, 47 kota mengalami deflasi dan 35 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Ambon, yakni 2,08 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen.
Terjadinya deflasi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa kelompok pengeluaran yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 0,67 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,6 persen. Dari 11 subkelompok bahan makanan, 4 kelompok emngalami deflasi dan 7 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang menyumbang deflasi terbesar adalah bumbu-bumbuan, yakni 4,77 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2017 mencapai 2,53 persen dan tingkat inflasi tahunan (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016/YoY) sebesar 3,82 persen. Sementara laju inflasi untuk komponen inti pada Agustus 2017 terjadi inflasi 0,28 persen. Adapun untuk inflasi tahun kalender sebesar 2,15 dan inflasi tahunan (YoY) sebesar 2,98 persen.