Lahan pertanian punya banyak manfaat selain ditanami padi. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa secara total penggunaan lahan pertanian yang ditanami selain padi mengalami peningkatan pada 2022.
“Proporsi penggunaan lahan pertanian untuk lahan ditanami tanaman selain padi pada tahun 2022 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya," tulis BPS dalam laporan Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2022.
Proporsi penggunaan paling banyak adalah penanaman tanaman selain padi, yakni 24,12% dari total luas lahan pertanian Indonesia. Angka ini naik dari sebelumnya yang sebesar 21,49%.
Selanjutnya adalah bera yang sebesar 15,02% pada 2022. Angka ini menurun dari sebelumnya yang sebesar 15,55% pada 2021.
Bera adalah sistem pengembalian kesuburan tanah dengan cara membiarkan tanah tanpa ditanami.
Selanjutnya penggunaan lahan untuk vegetatif awal yang sebesar 13,97%. Angka ini menurun dari capaian sebelumnya yang sebesar 14,3%.
Vegetatif sendiri adalah awal perkembangbiakan tanaman tanpa kawin atau proses penyerbukan. Melansir laman Kementerian Pertanian, fase ini biasanya dimulai dari perkecambahan benih sampai primordia bunga atau pembentukan malai.
Lalu, disusul penggunaan lahan generatif sebanyak 13,96% pada 2022. Sayangnya angka ini menurun dari sebelumnya yang mencapai 14,45% pada 2021.
Berlawanan dengan vegetatif, generatif adalah perkembangbiakan tanaman dengan kawin atau penyerbukan.
Sisa penggunaan lahan bisa dilihat pada grafik di atas.
Data ini diambil dari statistik pertanian tanaman pangan terintegrasi dengan metode kerangka sampel area (KSA) sepanjang 2022.
Dalam kegiatan tersebut, BPS berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) & Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang kini menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Laporan Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2022 ini diterbitkan pada Agustus 2023.
(Baca juga: Daftar Provinsi dengan Luas Panen Padi Terbesar Nasional 2022, Jawa Timur Memimpin)