Menurut data Direktorat Jenderal Bea Cukai yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor daging sejenis lembu (sapi, kerbau, dan sejenisnya) secara nasional meningkat pada 2023, tetapi nilai impornya turun.
Sepanjang 2023 volume impor daging naik 5,67% (year-on-year/yoy) menjadi 238,43 ribu ton. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2018.
Namun, nilai impornya pada 2023 mencapai US$834,27 juta, turun 3,17% (yoy) sekaligus menjadi penurunan kedua kalinya dalam enam tahun terakhir. Sebelumnya, penurunan nilai impor daging RI terjadi pada periode awal pandemi alias 2020.
Adapun jika dilihat trennya, impor daging Indonesia cenderung meningkat selama periode 2018-2023.
Baik dari segi volume maupun nilainya, angka impor daging pada 2023 lebih tinggi dibanding masa pra-pandemi 2018-2019, seperti terlihat pada grafik.
Australia menjadi pemasok daging terbesar ke Indonesia pada tahun lalu dengan volume 112,6 ribu ton atau 47,22% dari total impor nasional. Nilai impor daging dari negara tersebut mencapai US$348,84 juta.
Selain Australia, Indonesia juga banyak mengimpor daging dari India, Brasil, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Spanyol.
(Baca: Indonesia Impor Daging 238 Ribu Ton pada 2023, Terbanyak dari Australia)