Food and Agriculture Organization (FAO) memproyeksikan produksi beras global dapat mencapai 520,81 juta ton pada periode 2021/2022, meningkat 0,74% dibanding periode 2020/2021.
FAO juga mencatat dunia masih memiliki cadangan beras dari periode 2020/2021 sebanyak 191,4 juta ton. Dengan demikian total pasokan beras global, yakni jumlah produksi ditambah cadangan, mencapai 712,3 juta ton pada periode 2021/2022.
Sementara itu penggunaan beras global pada periode 2021/2022 diperkirakan mencapai 521 juta ton. Sehingga cadangan akhir periode 2021/2022 ini diprediksi mencapai 192,4 juta ton.
Kemudian untuk periode 2022/2023, FAO memperkirakan produksi beras dunia turun menjadi 519,5 juta ton. Ditambah dengan cadangan sebelumnya, maka pasokan beras dunia 2022/2023 menyusut jadi 711,8 juta ton.
Adapun penggunaan beras dunia periode 2022/2023 diestimasikan meningkat jadi 522 juta ton. Alhasil, cadangan akhir periode 2022/2023 akan menyusut menjadi 191,6 juta ton. Jumlah cadangan ini setara dengan 36,9% dari total penggunaan beras pada periode yang sama.
Sebelumnya FAO mencatat indeks harga pangan dunia berada di level 154,2 pada Juni 2022. Level tersebut telah naik 23,1% dibanding posisi setahun yang lalu.
Demikian pula indeks harga pangan kelompok serealia (biji-bijian), termasuk di dalamnya harga beras, berada di level 166,3 pada Juni 2022. Angka ini sudah naik 27,6% dibanding posisi setahun lalu.
(Baca: Ini Komoditas Pangan dengan Kenaikan Harga Tertinggi pada Juni 2022)