Saat ini ada banyak negara yang menghadapi ancaman krisis akibat naiknya harga komoditas pangan dan energi. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2022 lalu.
"Ada berbagai prediksi tentang situasi global ke depan bahwa banyak negara di dunia rakyatnya terancam menghadapi kerawanan pangan akut. Hampir tiga tahun pandemi, lalu konflik dan perang di Ukraina, telah membawa dampak krisis ekonomi, energi, dan pangan ke seluruh dunia," tulis Jokowi di akun Instagram resminya, Minggu (16/10/2022).
Beruntungnya, di tengah kondisi ini Indonesia diperkirakan masih mampu menjaga stabilitas produksi padi dan beras seperti lima tahun terakhir.
Pasalnya, beberapa waktu lalu Indonesia sempat meraih penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil mencapai swasembada beras sepanjang periode 2019-2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga memperkirakan produksi padi nasional tahun ini akan meningkat sebanyak 1,25 juta ton gabah kering giling (GKG) atau tumbuh 2,31% dibanding tahun lalu, sehingga produksi totalnya bisa mencapai 55,67 juta ton GKG.
Produksi GKG tersebut bisa dikonversi menjadi 32,07 juta ton beras untuk konsumsi masyarakat sampai akhir 2022. Produksi beras ini pun meningkat 720 ribu ton atau tumbuh 2,29% dibanding tahun lalu.
Berikut rincian perkiraan produksi padi Indonesia sepanjang tahun 2022 menurut BPS:
- Januari-September 2022: 45,43 juta ton GKG
- Oktober-Desember 2022: 10,24 juta ton GKG
- Total (Januari-Desember 2022): 55,67 juta ton GKG
Sedangkan ini perkiraan produksi padi yang dikonversi menjadi beras untuk tahun 2022:
- Januari-September 2022: 26,17 juta ton beras
- Oktober-Desember 2022: 5,9 juta ton beras
- Total (Januari-Desember 2022): 32,07 juta ton beras
Naiknya produksi padi tidak terlepas dari luas panen padi nasional yang meningkat 194 ribu hektare atau bertambah 1,87% dibanding tahun lalu, sehingga totalnya menjadi 10,61 juta hektare pada 2022.
(Baca: Meski Berstatus Swasembada, RI Masih Impor Beras)