Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kunyit Indonesia mencapai 205,65 ribu ton pada 2023.
Volumenya bertambah 9,16 ribu ton atau naik 4,66% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), dan mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Kenaikan produksi ini ditopang pertumbuhan luas panen kunyit yang naik 10,18% (yoy) menjadi 8,33 ribu hektare (ha) pada 2023.
Pada 2023, produksi kunyit tertinggi terjadi pada triwulan 4 yaitu mencapai 74,52 ribu ton, dan produksi terendahnya pada triwulan 1 yang hanya 19,75 ribu ton.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi kunyit terbesar, kontribusinya mencapai 55,08% dengan produksi 113,28 ribu ton dan luas panen 4,99 ribu ha.
Berikutnya ada Jawa Barat yang berkontribusi 10,92% dengan produksi 22,45 ribu ton dan luas panen 0,77 ribu ha. Lalu Jawa Tengah berkontribusi 10% dengan produksi 20,57 ribu ton dan luas panen 0,96 ribu ha.
BPS juga mencatat, nilai ekspor kunyit pada 2023 mencapai US$8,47 juta.
Indonesia paling banyak mengirimkan kunyit ke India dengan nilai ekspor US$5,46 juta, lalu ke Singapura US$529,35 ribu dan Malaysia US$492,66 ribu.
(Baca: Jawa Barat, Provinsi Penghasil Jahe Terbesar Nasional 2022)