Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia pada 2024/2025.
Volume yang diproduksi mencapai 46 juta metrik ton. Bobot ini setara 58% dari total produksi global pada tahun tersebut.
Bobot produksi 2024/2025 itu meningkat hampir 7% dari periode 2023/2024 yang sebesar 43 juta ton. Pada 2023, Indonesia pun bertengger di posisi puncak.
Urutan kedua ditempati oleh Malaysia yang mampu memproduksi 19,4 juta metrik ton pada 2024/2025. Volume ini setara 25% dari produksi global.
Selanjutnya ada Thailand, Kolombia, Nigeria, Papua Nugini, hingga Honduras dalam daftar 10 besar.
(Baca: Luas Areal Kebun Kelapa Sawit Indonesia Terus Naik dalam 21 Tahun)
Berikut rincian volume produksi minyak sawit dari 10 negara produsen terbesar global 2024/2025 menurut USDA:
- Indonesia: 46 juta metrik ton (58% global)
- Malaysia: 19,4 juta metrik ton (25%)
- Thailand: 3,33 juta metrik ton (4%)
- Kolombia: 1,9 juta metrik ton (2%)
- Nigeria: 1,5 juta metrik ton (2%)
- Guatemala: 990.000 metrik ton (1%)
- Papua Nugini: 830.000 metrik ton (1%)
- Pantai Gading: 625.000 metrik ton (0,79%)
- Brasil: 600.000 metrik ton (0,76%)
- Honduras: 556.000 metrik ton (0,70%).
USDA juga melaporkan, total produksi minyak sawit global pada 2024/2025 mencapai 78,93 juta metrik ton, tumbuh 4% dari periode tahun lalu (year-on-year/yoy).
Sebagai catatan, data musim perdagangan 2024/2025 dari USDA secara global mengacu ke periode 12 bulan sejak awal perdagangan hasil panen.
Untuk Indonesia dan Malaysia, periode tersebut mengacu pada Oktober 2024-September 2025.
Namun, beberapa negara memiliki pola perdagangan yang berbeda. Seperti Thailand dan Papua Nugini, musim 2024/2025 merujuk ke periode 12 bulan selama Januari-Desember 2025, lalu Guatemala November 2024-Oktober 2025.
(Baca: Indonesia Jadi Eksportir Minyak Sawit Terbesar Global 2024/2025)