Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi jambu biji seberat 404,65 ribu ton sepanjang 2023.
Volume produksi ini turun 68,03 ribu ton (14,39%) dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu, produksi jambu biji di Indonesia naik 165,25 ribu ton (69,02%).
Produksi jambu biji terbesar nasional berada di Jawa Tengah. Provinsi tersebut menghasilkan jambu biji sebanyak 109,99 ribu ton, yang berkontribusi 27% dari total produksi nasional pada 2023.
Pada posisi kedua hingga kelima, ada Jawa Timur dengan volume produksi sebanyak 79,8 ribu ton, Jawa Barat 78,09 ribu ton, Lampung 15,56 ribu ton, dan Nusa Tenggara Barat 13,12 ribu ton.
Adapun produksi jambu biji terendah berasal dari Gorontalo, yakni hanya 54 ton.
Berikut rincian volume produksi jambu biji pada 2023 berdasarkan provinsi, dari yang tertinggi hingga terendah.
- Jawa Tengah: 109,99 ribu ton
- Jawa Timur: 79,8 ribu ton
- Jawa Barat: 78,09 ribu ton
- Lampung: 15,56 ribu ton
- Nusa Tenggara Barat: 13,12 ribu ton
- Sumatera Utara: 11,16 ribu ton
- Sulawesi Selatan: 10,96 ribu ton
- Aceh: 9295 ton
- DI Yogyakarta: 9225 ton
- Riau: 8051 ton
- Sumatera Selatan: 7622 ton
- Kalimantan Barat: 7221 ton
- Nusa Tenggara Timur: 6482 ton
- Bali: 5398 ton
- Sumatera Barat: 5105 ton
- Kalimantan Tengah: 3980 ton
- Jambi: 3351 ton
- Banten: 3200 ton
- DKI Jakarta: 2338 ton
- Kalimantan Timur: 2029 ton
- Sulawesi Tenggara: 1915 ton
- Kalimantan Selatan: 1755 ton
- Sulawesi Utara: 1745 ton
- Papua Barat: 1332 ton
- Bengkulu: 1297 ton
- Sulawesi Tengah: 920 ton
- Kep. Riau: 742 ton
- Kep. Bangka Belitung: 670 ton
- Maluku: 641 ton
- Papua: 479 ton
- Sulawesi Barat: 474 ton
- Maluku Utara: 350 ton
- Kalimantan Utara: 306 ton
- Gorontalo: 54 ton
(Baca: Impor Pupuk Indonesia dari Laos Naik Menjadi US$ 162,723 Ribu)