Produksi kacang panjang Indonesia mencapai 309,42 ribu ton pada 2023.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi kacang panjang nasional turun 51,45 ribu ton (14,26%) dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan turun 43,28 ribu ton (12,27%) dalam 5 tahun terakhir.
Pada 2023, produksi kacang panjang terbesar nasional berada di Jawa Barat sebanyak 66,58 ribu ton. Diikuti Sumatera Utara 31,68 ribu ton, Jawa Timur 30,07 ribu ton, dan Jawa Tengah 21,91 ribu ton.
Adapun produksi kacang panjang paling sedikit berada di Gorontalo 325 ton, Papua Barat 1783 ton, dan Sulawesi Utara 1816 ton.
Di sisi lain, ada 1 provinsi yang tercatat tidak menghasilkan kacang panjang pada 2023, di antaranya DKI Jakarta.
Berikut 33 provinsi penghasil kacang panjang pada 2023.
- Jawa Barat: 66,58 ribu ton
- Sumatera Utara: 31,68 ribu ton
- Jawa Timur: 30,07 ribu ton
- Jawa Tengah: 21,91 ribu ton
- Sumatera Barat: 14,83 ribu ton
- Lampung: 13,37 ribu ton
- Aceh: 12,8 ribu ton
- Sulawesi Selatan: 8433 ton
- Riau: 8213 ton
- Bengkulu: 8211 ton
- Jambi: 7941 ton
- Sumatera Selatan: 6849 ton
- Kalimantan Timur: 6747 ton
- Nusa Tenggara Barat: 6712 ton
- Kalimantan Barat: 6536 ton
- Banten: 5558 ton
- Nusa Tenggara Timur: 5484 ton
- Bali: 4678 ton
- Maluku Utara: 4157 ton
- Kalimantan Tengah: 4005 ton
- Kalimantan Selatan: 3878 ton
- Papua: 3709 ton
- Sulawesi Tenggara: 3667 ton
- Kep. Bangka Belitung: 3487 ton
- Kalimantan Utara: 3105 ton
- Kep. Riau: 2808 ton
- Sulawesi Barat: 2725 ton
- Sulawesi Tengah: 2594 ton
- DI Yogyakarta: 2426 ton
- Maluku: 2337 ton
- Sulawesi Utara: 1816 ton
- Papua Barat: 1783 ton
- Gorontalo: 325 ton
(Baca: Impor Pupuk Indonesia dari Laos Naik Menjadi US$ 162,723 Ribu)