Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) mengestimasikan, anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia mencapai 30,2 juta jiwa pada Maret 2023. Angka itu setara 10,91% dari total penduduk Indonesia.
Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi dengan persentase anak usia dini terbesar nasional, yakni 13,76% dari total penduduk provinsinya.
Terbanyak selanjutnya ada Papua Barat (13,16%), Sulawesi Tenggara (13,11%), Sulawesi Barat (13,09%), dan Nusa Tenggara Barat (12,73%).
Sementara itu, provinsi dengan persentase anak usia dini terendah adalah Jawa Timur (9,41%), Bali (9,60%), dan DI Yogyakarta (9,67%).
BPS menjelaskan, menurut komposisinya, lebih dari separuh anak usia dini berjenis kelamin laki-laki dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) pada 2023 sebesar 104,16. Adapun persentase anak usia dini laki-laki mencapai 51,02% dari perempuan 48,98%.
"Rasio jenis kelamin yang lebih dari 100 menunjukkan bahwa persentase anak usia dini laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan," tulis BPS dalam laporan Profil Anak Usia Dini 2023.
Berdasarkan kelompok umur tumbuh kembangnya, anak usia dini dibagi menjadi 3 kelompok. Pertama, bayi (umur <1 tahun) sebesar 11,22%, balita (1-4 tahun) sebesar 59,95%, dan prasekolah (5-6 tahun) sebesar 28,83%.
(Baca juga: Hampir Separuh Anak Usia Dini Sudah Gunakan HP dan Mengakses Internet pada 2022)