Menurut laporan Statistik Indonesia dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 volume impor tembakau ke Indonesia mencapai 160,1 ribu ton dengan nilai total US$941,3 juta.
China menjadi pemasok tembakau terbesar ke RI dengan volume 48,71 ribu ton atau 30,43% dari total impor nasional. Nilai impornya sebesar US$212,42 juta.
Negara pemasok tembakau terbesar Indonesia selanjutnya adalah Brasil dengan volume 23,74 ribu ton (nilai US$147,24 juta), dan India 17,68 ribu ton (nilai US$81,59 juta).
Berikutnya, ada Zimbabwe dengan mengimpor tembakau ke RI sebanyak 7,68 ribu ton (nilai US$43,52 juta), Turki 6,46 ribu ton (nilai US$37,88 juta), serta Amerika Serikat 4,8 ribu ton (nilai US$60,67 juta).
Kemudian volume impor tembakau RI dari Filipina sebanyak 4,28 ribu ton (nilai US$24,05 juta), Italia 2,74 ribu ton (nilai US$20,14 juta), Thailand 1,46 ribu ton (nilai US$7,71 juta), serta dari Sri Lanka 17,7 ton (nilai US$83 ribu).
Selain yang sudah disebut di atas, Indonesia juga mengimpor tembakau dari negara-negara lainnya dengan volume gabungan 42,48 ribu ton (nilai US$305,95 juta).
(Baca: Nilai Impor Tembakau Indonesia Naik pada 2023 Meski Volumenya Turun)