Indonesia membukukan impor dengan Laos sebesar US$ 167,607 ribu data per Desember 2022. Nilai tersebut naik 341,45% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 37.967 ribu.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Laos, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2022 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Laos, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 12 produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Laos. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Pupuk
Pupuk dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 31. Impor produk ini dari Laos berada di urutan pertama. Indonesia mengimpor senilai US$ 162,723 ribu. Nilai impor Pupuk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 33.778 ribu.
- Mesin dan peralatan listrik dan bagiannya
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Mesin dan peralatan listrik dan bagiannya. Nilai impor dari Laos pada 2022 tercatat US$ 1.931 ribu. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 3.524 ribu.
- Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya
Di urutan berikutnya, Indonesia banyak mengimpor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya dari Laos. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 1.533 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Selain Laos, Indonesia juga mengandalkan impor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya dari Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Britania Raya dan Italia. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 36 negara lainnya.
- Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi
Di urutan berikutnya Masuk dalam kode HS 24, Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan Produk, apakah mengandung nikotin atau tidak ,. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 701 ribu, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 257 ribu. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 63 negara. Impor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi dari Laos tercatat berada di urutan 38. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi adalah Mali, Cina, Brazil, Singapura dan Zimbabwe.
- Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya
Untuk produk, Indonesia juga mengimpor senilai US$ 355 ribu Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya dari Laos. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 291 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya dari 62 negara. Impor Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya dari negara ini berada di urutan 25. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya adalah Mali, Cina, Vietnam, Amerika Serikat dan Italia.