Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang dapat dikombinasikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) eksisting mencapai 12.055 megawatt (MW). Potensi itu tersebar di 28 lokasi dari Sumatera hingga Papua.
Potensi PLTS terapung terbesar ada di tiga wilayah Sumatera yang mencapai 7.150 MW. Potensi PLTS terapung mencapai 2.919 MW di enam wilayah Sulawesi.
Kemudian, ada potensi PLTS terapung sebesar 1.916,6 MW di 15 wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Potensi PLTS terapung sebesar 39,4 MW berada di lima lokasi Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Sementara di tiga wilayah Kalimantan, potensi PLTS terapungnya mencapai 26,7 MW.
(Baca: Potensi PLTS Terapung Indonesia Tembus 28 Ribu Megawatt)
PLTS terapung menjadi pilihan banyak negara karena produksi energinya dapat digunakan dengan lebih optimal, tak memanfaatkan lahan di tanah, mengurangi penguapan, serta melengkapi tenaga air (hybrid). Selain itu, PLTS terapung dapat mendongkrak hasil energi mencapai 10% karena suhu pembangkit lebih rendah.