Pada kuartal pertama tahun ini, tren penjualan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia menguat signifikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Maret 2022 volume penjualan wholesale mobil listrik BEV di pasar domestik hanya 64 unit.
Namun, pada Januari-Maret 2023 volume penjualannya mencapai 1.800 unit, meningkat sekitar 2.700% dibanding kuartal pertama tahun lalu.
Mobil listrik BEV terlaris di Indonesia pada kuartal I 2023 adalah Hyundai Ioniq 5 Signature Extended, menyalip Wuling Air EV Long Range yang sempat menjadi primadona pasar pada 2022.
Awal tahun ini ada juga beberapa merek mobil listrik yang baru masuk ke pasar Indonesia, berasal dari pabrikan BMW (Jerman), Mercedes Benz (Jerman), KIA (Korea Selatan), Mitsubishi Motors (Jepang), dan Morris Garage (Tiongkok).
Berikut rincian volume penjualan wholesale mobil listrik di Indonesia berdasarkan mereknya per kuartal I 2023:
- Hyundai Ioniq 5 Signature Extended: 886 unit
- Wuling Air EV Long Range: 537 unit
- Hyundai Ioniq 5 Prime Extended: 73 unit
- Hyundai Ioniq 5 Signature Reguler: 70 unit
- Toyota BZ4X EV: 64 unit
- BMW iX xDrive40: 29 unit
- Lexus UX 300e: 27 unit
- Nissan Leaf: 26 unit
- DFSK Gelora EC36 Mini Bus: 18 unit
- Mini Cooper SE Hatch: 17 unit
- Mercedes Benz EQS 450+ (V297): 13 unit
- KIA EV6: 12 unit
- Hyundai Ioniq 5 Prime Reguler: 10 unit
- DFSK Gelora EC35 Blind Van: 8 unit
- Mitsubishi Motors Minicab Miev 4-Seater 4X2: 5 unit
- Morris Garage ZS EV: 2 unit
- Wuling Air EV Standard Range: 2 unit
- Mitsubishi Motors Minicab Miev 2-Seater 4X2: 1 unit
(Baca: Penjualan Mobil Listrik Baterai Tumbuh Pesat, Salip Mobil Hybrid)
Tren penjualan mobil listrik di Indonesia berpotensi terus menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Pasalnya, mulai tahun ini pemerintah memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian kendaraan listrik roda empat dan bus. Hal ini sudah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023.
Mulai 1 April 2023, pemerintah memberlakukan potongan PPN sebesar 10% untuk pembelian mobil listrik. Artinya, pembeli hanya dikenakan sisa PPN 1 %.
Namun, insentif hanya diberikan untuk pembelian mobil listrik berbasis baterai atau BEV, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%. Saat ini, mobil listrik yang memenuhi kriteria tersebut adalah Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5.
Di sisi lain, bus listrik tetap bisa mendapat insentif meski TKDN-nya lebih rendah. Bus listrik dengan TKDN di kisaran 20%-40% bisa mendapat diskon PPN 5%, dengan begitu PPN yang harus dibayar pembeli hanya 6%.
(Baca: Tren Penjualan Mobil Listrik Menguat pada Kuartal I 2023)