Hasil survei Charta Politika menunjukkan, sebagian besar warga Indonesia tak berminat beralih ke kendaraan listrik meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Perlu diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM pada 3 September 2022 lalu. Tercatat, sebanyak 61% responden mengatakan tak berminat beralih ke kendaraan listrik pasca kenaikan harga BBM.
“Mayoritas tidak berminat pindah/membeli kendaraan bermotor listrik. Alasan utamanya adalah harga kendaraan bermotor listrik yang dinilai masih mahal,” demikian dikutip dari hasil survei Charta Politika, Kamis (22/9).
Sementara, hanya 28% responden yang mengatakan berminat beralih ke kendaraan listrik seiring kenaikan harga BBM.
Sisanya, 11% responden mengatakan tidak tahu/tidak jawab terkait pertanyaan survei.
Selain harga masih mahal, alasan lainnya masyarakat masih enggan beralih ke kendaraan listrik karena masih tidak yakin atau belum tahu teknologi dan cara pemakaiannya. Kemudian, ada pula responden yang beralasan lebih nyaman dengan kendaraan yang menggunakan BBM.
Alasan lainnya karena kendaraan listrik masih sulit didapatkan di wilayah tempat tinggal responden.
Adapun survei ini dilakukan pada 6-13 September 2022 terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,82%.
(Baca: Ini 5 Perusahaan Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar di Dunia)