Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan, penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) di pasar dalam negeri mencapai 72.936 unit pada Juni 2024.
Angkanya turun 11,75% dibanding Juni 2023 (year-on-year/yoy) yang mencetak penjualan wholesales 82.656 unit.
Secara kumulatif, penjualan wholesales mobil dalam negeri pada Januari-Juni 2024 sebanyak 408.012 unit.
Angkanya juga turun 19,43% dibanding Januari-Juni tahun sebelumnya (cumulative-to-cumulative/ctc) yang sebanyak 506.427 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menjelaskan, penurunan penjualan mobil domestik dalam dua tahun terakhir ini dipicu oleh kenaikan suku bunga global, lonjakan non-performing loan (NPL), hingga pengetatan pemberian kredit dari perusahaan pembiayaan.
Menurutnya, Gaikindo kemungkinan akan merevisi target penjualan mobil 2024 yang semula 1,1 juta unit, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penekan pasar.
"Salah satu faktor pemicu stagnasi pasar mobil adalah harga mobil baru tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat. Gap antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil baru makin lebar," kata Kukuh dalam diskusi Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil, Rabu (10/7/2024).
Kukuh mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional mau tak mau harus dinaikkan menjadi 6-7% per tahun agar Indonesia keluar dari jebakan satu juta unit pasar mobil domestik.
Pada Juni 2024 Toyota masih menjadi produsen mobil terlaris di Indonesia dengan penjualan wholesales sebanyak 25.464 unit.
Lalu diikuti Daihatsu dan Honda yang masing-masing membukukan penjualan wholesales 14.967 unit dan 7.618 unit.
(Baca: Indonesia Dominasi Penjualan Mobil di Asia Tenggara pada Mei 2024)