Munculnya fenomena belanja online telah menjadi pendorong sektor logistik di tanah air. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) sektor logistik (pergudangan dan penunjang angkutan; pos dan kurir) tumbuh di atas 6 persen sejak triwulan III 2015. Selain itu, pertumbuhan sektor logistik juga selalu di atas pertumbuhan PDB nasional yang hanya berada di kisaran 5 persen.
PDB sektor logistik pada triwulan I 2015 baru mencapai Rp 12,8 triliun, tapi pada triwulan II 2017 telah mencapai Rp 15,6 triliun atau naik lebih dari 21 persen. Pada dua triwulan sepanjang 2017, PDB sektor pergudangan, pos dan kurir tumbuh di atas 7 persen sementara PDB nasional hanya tumbuh 5,01 persen.
Demam belanja online dikalangan masyarakat seiring tumbuhnya masyarakat kelas menengah dan munculnya generasi milenial yang lahir didunia digital membuka potensi peluang bisnis jasa di sektor logistik tanah air. Sebagai informasi, pasar e-commerce Indonesia baru mencapai US$ 1,68 miliar setara Rp 21 triliun atau sekitar 1,2 persen dari total penjualan ritel senilai US$ 145,8 miliar pada 2015 dan diperkirakan akan mencapai US$ 46 miliar pada 2025.