General Motors, perusahaan otomotif Amerika Serikat, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.000 karyawan divisi perangkat lunak dan layanan pada Agustus 2024.
PHK tersebut setara 0,6% dari total karyawannya, yang berjumlah sekitar 163 ribu orang pada akhir 2023.
General Motors melakukan PHK ini usai membukukan kinerja keuangan positif pada kuartal I dan kuartal II 2024.
Pada kuartal I 2024 mereka meraih pendapatan US$43 miliar, meningkat 7,6% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
Laba bersih mereka per kuartal I 2024 juga naik 24,4% (yoy) menjadi US$2,98 miliar.
Kinerja positif berlanjut pada kuartal II 2024, di mana pendapatan mereka naik 7,2% (yoy) menjadi US$47,97 miliar, dan laba bersihnya naik 14,3% (yoy) menjadi US$2,93 miliar.
Adapun menurut keterangan CNBC.com, pada Agustus 2024 ini General Motors melakukan PHK karena alasan efisiensi.
"Kami harus melakukan penyederhanaan demi kecepatan dan keunggulan, membuat pilihan yang berani, dan memprioritaskan investasi yang akan memberikan dampak terbesar," kata perwakilan General Motors, disiarkan CNBC.com, Senin (19/8/2024).
(Baca: Tren PHK di Indonesia Meningkat Semester I 2024)