Kementerian ESDM melaporkan, permohonan konversi motor listrik dari sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak baru mencapai 181 unit sepanjang 2023. Jumlah tersebut jauh di bawah target pemerintah yang sebanyak 50.000 unit.
Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, dari 181 permohonan tersebut, sebanyak 145 di antaranya telah menerima bantuan dari pemerintah dengan nilai total Rp1,4 miliar.
Rinciannya, sebanyak delapan unit motor konversi menerima bantuan atau subsidi senilai Rp7 juta, sedangkan 137 unit lainnya menerima subsidi Rp10 juta.
Sementara, ada 36 permohonan yang masih dalam proses uji laik jalan dan pengajuan pengajuan Surat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) tahun 2024.
“Realisasi program konversi listrik, jadi sudah ada permohonan 181 permohonan selesai dikonversi,” kata Jisman dilansir dari Katadata, Kamis (18/1/2024).
Adapun Kementerian ESDM telah melaksanakan berbagai program dalam rangka peningkatan ekosistem konversi motor listrik melalui perbaikan regulasi konversi motor listrik (Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2023), salah satunya peningkatan insentif dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Meski demikian, Jisman mengatakan bahwa total ongkos biaya untuk konversi tersebut bisa di atas Rp10 juta, yaitu antara Rp15-17 juta sehingga masih ada margin sekitar Rp5-7 juta.
Oleh karena itu, menurut Jisman, Kementerian ESDM bakal berkomunikasi dengan pihak perbankan agar margin sebesar Rp5-7 juta bisa diselesaikan, diberikan bunga nol persen, dan ada cara agar pemilik motor yang ingin konversi tidak mengeluarkan biaya.
Dia melanjutkan, upaya lain untuk meningkatkan ekosistem konversi motor listrik, yaitu dengan penyiapan bengkel konversi dan pelaksanaan pelatihan/workshop. Saat ini, terdapat 28 bengkel konversi telah bersertifikat Kementerian Perhubungan dan 13 bengkel konversi telah masuk platform digital dengan kapasitas konversi 38.124 unit per tahun.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan sebanyak 50.000 unit sepeda motor mengikuti program konversi pada 2023. Kemudian, target pada 2024 sebanyak 150.000 unit diturunkan menjadi 50.000 unit. Saat ini pemerintah menaikkan besaran subsidi untuk motor konversi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Adapun latar belakang program pemerintah tersebut merupakan komitmen untuk menurunkan 31,8% emisi gas rumah kaca pada 2030 mendatang, mengurangi impor BBM dan kompensasi oleh pemerintah, serta penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat.
Selain itu, program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 giga watt per hour (GWh), penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar US$10 juta.
(Baca: 10 Motor Listrik Subsidi Termahal Awal 2024, Ada Produk Baru)