Wuling kian mendominasi pasar mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesale mobil listrik Wuling Air EV tipe Long Range di pasar domestik sudah mencapai 4.799 unit selama periode Januari-November 2022.
Capaian Wuling sangat jauh melampaui penjualan wholesale merek-merek pesaingnya yaitu Hyundai, Nissan, Lexus, Mini Cooper, Toyota, dan DFSK.
Berikut rincian volume penjualan wholesale mobil listrik BEV di Indonesia periode Januari-November 2022:
- Wuling Air EV Long Range: 4.779 unit
- Hyundai Ioniq 5 Signature Extended: 1.475 unit
- Wuling Air EV Standard Range: 1.122 unit
- Hyundai Ioniq 5 Signature Reguler: 197 unit
- Hyundai Ioniq 5 Prime Extended: 78 unit
- Nissan Leaf: 52 unit
- Lexus UX 300e: 42 unit
- Hyundai Ioniq EV Signature: 41 unit
- Hyundai Ioniq 5 Prime Reguler: 36 unit
- Mini Cooper SE Hatch: 26 unit
- Hyundai Kona EV: 20 unit
- Toyota C+POD EV: 12 unit
- Hyundai Genesis G80 EV: 10 unit
- DFSK EC36 Mini Bus: 5 unit
- Hyundai Ioniq EV Prime: 4 unit
- DFSK EC36 Blind Van: 4 unit
- Toyota COMS: 0 unit
- Hyundai Ioniq 5: 0 unit
(Baca: Penjualan Mobil Listrik di RI Masih Tinggi pada November 2022)
Penjualan Wuling juga diperkirakan bakal terus menguat di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, pemerintah kini sedang menyiapkan kebijakan subsidi khusus untuk pembelian mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri.
Adapun sampai November 2022 baru ada dua produsen mobil listrik yang melakukan produksi di Indonesia, yakni Wuling dan Hyundai. Artinya, penjualan mobil listrik Wuling berpotensi makin terdongkrak berkat kebijakan tersebut.
Namun, kebijakan subsidi mobil listrik itu masih dalam tahap penggodokan dan belum final.
"Kami belajar dari berbagai negara yang sudah relatif lebih maju dalam penggunaan electric vehicle baik itu mobil atau motor listrik, contohnya negara-negara di Eropa, karena memang pemerintahnya memberikan insentif," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan persnya, Rabu (14/12/2022).
"Kalau kita lihat Cina juga memberikan insentif, dan negara yang sebetulnya menjadi kompetitor kita, Thailand, juga memberikan insentif," lanjutnya.
"Masing-masing negara mempunyai kebijakan berbeda, tapi intinya memberikan insentif, dan dalam konteks ini Indonesia ingin mendorong agar penggunaan mobil atau motor listrik bisa semakin cepat," katanya lagi.
(Baca: Bisa Dapat Subsidi, Ini Mobil Listrik yang Diproduksi di Indonesia)