International Data Corporation (IDC) melaporkan, volume pengiriman smartphone di Indonesia mencapai 8,1 juta unit sepanjang kuartal III-2022, turun 12,4% dibanding kuartal III tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pada periode ini Samsung merupakan satu-satunya vendor smartphone yang mencatatkan pertumbuhan. Pengiriman smartphone asal Korea Selatan itu naik 14,6% (yoy) dari 1,5 juta unit menjadi 1,8 juta unit pada kuartal III-2022.
"Samsung berhasil menumbuhkan pangsa segmen low-end mereka menjadi 64,6% dari 50,6% pada kuartal III-2021, dengan lini Galaxy A13 dan A03 sebagai pendorong utama," kata Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia dalam siaran persnya, Selasa (15/11/2022).
Selain segmen low-end, portofolio Samsung dalam kategori ponsel foldable juga meningkat hampir tiga kali lipat berkat peluncuran produk Galaxy Z Fold4 dan Galaxy Z Flip4. Kemudian pengiriman smartphone 5G mereka naik menjadi 24,4% dari total volume pengiriman, yang sebelumnya hanya 8,7% pada kuartal III-2021.
"Peningkatan ini membantu Samsung mempertahankan predikatnya sebagai pemimpin pasar 5G di Indonesia," ujar Vanessa.
Sementara itu, pengiriman smartphone Oppo pada kuartal III-2022 mengalami kontraksi 5,7% (yoy) dari 2 juta unit menjadi 1,9 juta unit.
Kemudian pengiriman smartphone Vivo, Realme, dan Xiaomi terkontraksi masing-masing 20,2%, 23,6%, dan 28,9% (yoy), dan pengiriman merek lainnya terkontraksi 12,8% (yoy) pada periode sama.
Vanessa memprediksi pasar smartphone di Indonesia akan terus mengalami tekanan di tengah laju inflasi yang meningkat, gejolak kurs mata uang, serta kenaikan suku bunga.
"Karena itu, pengiriman smartphone secara keseluruhan pada tahun 2022 diperkirakan lebih rendah dibanding tahun lalu," tuturnya.
(Baca: Meski Inflasi, Smartphone Lipat Diprediksi Makin Laku sampai 2023)