Laporan Boku Inc. bertajuk ‘Mobile Wallets Report 2021’ menunjukkan, OVO menguasai 38,2% dari pangsa pasar dompet digital (e-wallet) di Indonesia pada 2020. Dengan pangsa pasar tersebut, transaksi OVO mencapai US$ 10,75 miliar sepanjang tahun lalu.
Angkanya pun diperkirakan terus meningkat hingga lima tahun ke depan. Unicorn asal Indonesia tersebut diprediksi bakal memiliki transaksi mencapai U$ 40,91 miliar.
Shopee Pay bertengger di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 15,6%. Kemudian, LinkAja memiliki pangsa pasar sebesar 13,9%.
Selanjutnya, Gopay memiliki pangsa pasar sebesar 13,2%. Terakhir, DANA memiliki pangsa pasar sebesar 12,2%.
Adapun, laporan tersebut menyebutkan bahwa nilai transaksi e-wallet di Indonesia mencapai US$ 28 miliar pada 2020. Sementara, volume transaksi e-wallet menapai 1,7 miliar kali.
Total pengguna e-wallet di tanah air tercatat sebesar 63,6 juta. Angkanya pun diprediksi bakal mencapai 202 juta pengguna pada 2025.
Boku Inc. bersama Juniper Research melakukan survei ini kepada lebih dari 5.000 pengguna e-wallet di seluruh Brasil, India, Indonesia, Jepang, dan Rusia pada April dan Mei 2021. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) survei ini sebesar ±3% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: OVO, E-wallet Yang Paling Banyak Digunakan UMKM di Masa Pandemi)