Pesatnya perkembangan layanan streaming di internet tak menyusutkan keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan televisi. Apalagi, di tengah momentum berbuka puasa, televisi rupanya masih menjadi primadona media bagi sebagian besar masyarakat di Tanah Air.
Hal tersebut selaras dengan hasil survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC) yang menunjukkan bahwa televisi menjadi media yang paling banyak dilihat masyarakat Indonesia untuk menemani berbuka puasa, dengan persentase 47,1%.
Survei Kurious-KIC pun menunjukkan, responden yang melihat media televisi saat berbuka puasa tersebut menyaksikan acara di saluran televisi nasional.
YouTube menempati peringkat kedua media yang paling banyak ditonton masyarakat Indonesia untuk menemani waktu berbuka puasa sebanyak 27%.
Di sisi lain, responden yang mendengaran radio, layanan streaming berbayar, dan Spotify lebih sedikit seperti terlihat pada grafik. Adapun layanan streaming berbayar seperti Netflix hingga Disney+.
Sisanya, 13,4% responden mengatakan tak menggunakan media apa pun untuk menemani berbuka puasa.
Survei Kurious-KIC ini melibatkan 599 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 48,2% dan perempuan 52,8%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,8%), kemudian di Jakarta (15,7%), dan Sumatra (10,4%). Responden yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,3%-4,3%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (33,4%), diikuti kelompok 25-34 tahun (29,9%) dan kelompok 45-54 tahun (20,2%).
Survei dilakukan pada 24-31 Maret 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Apa Saja Minuman yang Biasa Dikonsumsi Warga Indonesia Saat Sahur dan Berbuka Puasa?)