Menurut laporan Activate Consulting, sepanjang 2021 bisnis e-commerce global memiliki online gross merchandise value (GMV) US$5,1 triliun.
Angka GMV itu merupakan akumulasi nilai kotor barang dagangan yang dijual melalui situs atau aplikasi digital.
Negara yang menjadi pasar e-commerce terbesar pada 2021 adalah Tiongkok yang menguasai 51% dari total GMV global.
Di bawahnya ada Amerika Serikat dengan pangsa 19%, Inggris 5%, Jepang 3%, Korea Selatan 3%, Jerman 2%, dan gabungan negara-negara lainnya 17%.
Adapun Alibaba menjadi perusahaan e-commerce terbesar pada 2021, dengan perkiraan nilai GMV mencapai US$1,2 triliun.
GMV Alibaba jauh melampaui para pesaingnya di skala global seperti Amazon, JD.com, Pinduoduo, Apple, eBay, Shopee, Suning.com, Rakuten, dan Walmart.
Activate memproyeksikan nilai GMV e-commerce global pada 2022 naik jadi US$5,8 triliun, dan akan terus tumbuh jadi US$9,4 triliun pada 2026.
"Pertumbuhan akan didorong oleh pemain e-commerce besar serta bisnis yang menyasar semua kategori konsumen," kata Activate dalam laporan Technology & Media Outlook 2023.
"Bahkan bisnis kategori konsumen kelas atas seperti otomotif, perhiasan, dan furnitur akan mempercepat perpindahan mereka ke pasar online," lanjutnya.
(Baca: 10 Perusahaan E-Commerce Terbesar di Dunia Tahun 2021)