Startup Genome, perusahaan konsultan asal California, AS, menghimpun jumlah perusahaan rintisan atau startup teknologi finansial (financial technology/fintech) global berstatus unicorn sepanjang 2019-2022.
Status unicorn disematkan untuk perusahaan yang mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar.
Selama hampir empat tahun, jumlah startup fintech berfluktuasi. Pada semester I 2019, jumlahnya mencapai 12 startup. Semester berikutnya pada tahun tersebut, berkurang satu menjadi 11 perusahaan.
Memasuki semester I 2020, jumlahnya menyusut drastis hingga menjadi 5 startup. Namun, pada semester tahun-tahun berikutnya kerap mengalami peningkatan.
Puncaknya yakni pada 2021. Semester I 2021 tercatat menjadi 62 startup. Semester II di tahun yang sama, melonjak menjadi 76 startup.
Startup Genome mengatakan, pada rentang 2017 hingga akhir tahun 2021, terdapat 200 unicorn fintech baru secara global—138 di antaranya mencapai status unicorn pada 2021.
"Hal ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,5x lipat dari jumlah unicorn fintech yang diciptakan pada 2020," tulis Startup Genome dalam laporan daringnya.
Sayangnya, data terakhir pada semester I 2022 justru anjlok menjadi 53 unicorn fintech.
Tim riset menyebut, Amerika Utara menghasilkan sebagian besar unicorn fintech yang diciptakan pada 2017, dengan jumlah akhir pada 2021 sebesar 49% dari total fintech unicorn global.
Diikuti oleh 22% di Eropa dan 19% di Asia. Afrika, tidak termasuk kelompok MENA, telah menghasilkan tiga unicorn hingga saat ini, seluruhnya sektor fintech, pada 2021.
(Baca juga: Deretan Sektor Startup Global dengan Peningkatan Terbesar 2023)