Kemajuan teknologi telah mendorong perkembangan usaha berbasis digital atau biasa disebut dengan e-commerce. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 25,25% usaha di tanah air sudah melakukan kegiatan e-commerce hingga Desember 2020.
Dilihat dari jenis barang/jasa yang dijual di e-commerce, kelompok makanan, minuman, dan bahan makanan merupakan jenis yang paling banyak terjual pada 2020. Total usaha yang menjual makanan, minuman, dan bahan makanan mencapai 40,86% dari keseluruhan usaha.
Jenis barang/jasa yang paling banyak terjual berikutnya adalah fesyen dengan proporsi sebesar 20,71%. Diikuti penjualan jenis produk kebutuhan rumah tangga dan kosmetik yang masing-masing sebesar 10,3% dan 8,05%.
Ditinjau dari sisi produsen, mayoritas pemilik usaha e-commerce merupakan generasi milenial yang berada dalam rentang usia 35-44 tahun (33,07%) dan 25-34 tahun (24,79%). Sementara, mayoritas pendidikan pemilik e-commerce adalah SMA/SMK sederajat ke bawah (75,36%).
Lebih dari setengah (54,66%) usaha e-commerce berjualan online melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Kemudian, hanya 21,64% usaha yang memiliki akun penjualan di marketplace/digital platform.
(Baca Selengkapnya: Kurangnya Permintaan Jadi Kendala Utama Usaha di E-Commerce)