Pada 2025, sejumlah perusahaan global sudah "mempekerjakan" atau menggunakan agen artificial intelligence (AI).
Hal ini terlihat dari laporan AI in action yang dirilis Capgemini Research Institute, perusahaan riset asal Prancis.
(Baca: Pengaruh AI terhadap Karyawan Global Diprediksi Meningkat sampai 2028)
Agen AI adalah perangkat lunak kecerdasan buatan yang mampu mengumpulkan data, mendeteksi sinyal, membuat rencana dan keputusan, serta mengerjakan tugas secara mandiri tanpa campur tangan manusia.
"Sebagai evolusi dari robotic process automation dan machine learning, agen AI dapat memahami, bernalar, dan bertindak dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan mereka," kata Capgemini dalam laporannya.
Pada 2025, perusahaan yang sudah menggunakan agen AI umumnya beroperasi di sektor industri teknologi mutakhir (high-tech), dengan proporsi pengguna 45% secara global.
Agen AI juga mulai banyak digunakan di sektor industri manufaktur, produk konsumen, serta energi dan utilitas.
(Baca: Mayoritas Anak Muda Global Merasa AI Bikin Susah Dapat Kerja)
Berikut rincian persentase responden yang sudah menggunakan agen AI pada 2025 berdasarkan sektor industri.
- Teknologi mutakhir (high-tech): 45%
- Manufaktur: 28%
- Produk konsumen: 25%
- Energi dan utilitas: 21%
- Farmasi dan kesehatan: 19%
- Retail: 18%
- Perbankan: 18%
- Otomotif: 16%
- Asuransi: 14%
- Kedirgantaraaan dan pertahanan: 9%
- Media dan hiburan: 7%
- Telekomunikasi: 5%
Capgemini juga menemukan, 94% responden sudah atau berniat mengembangkan penggunaan agen AI untuk mengerjakan rencana pengadaan dan rantai pasokan.
Kemudian 91% sudah atau berniat menggunakan agen AI untuk layanan pelanggan, 89% untuk perencanaan dan analisis keuangan, 84% untuk rekrutmen karyawan, dan 74% untuk manajemen operasional.
Capgemini memperoleh data ini dari survei terhadap 1.527 eksekutif perusahaan yang tersebar di 15 negara di kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Asia-Pasifik.
Para responden ini bekerja di perusahaan yang memiliki pendapatan minimal US$1 miliar per tahun. Survei dilakukan pada Februari-Maret 2025.
(Baca: Jenis AI yang Digunakan Pekerja Pemasaran Global untuk Membuat Konten)