Menurut survei Capgemini Research Institute, pengaruh teknologi kecerdasan buatan (AI) dan AI generatif (Gen AI) terhadap karyawan global diperkirakan meningkat pada 2025-2028.
Bentuk pengaruhnya beragam, mulai dari pemberian akses aplikasi AI untuk karyawan, sampai otomatisasi AI yang mendorong karyawan untuk berganti peran.
Berikut rincian proyeksi pengaruh AI dan Gen AI terhadap karyawan selama periode 2025-2028, berdasarkan hasil survei terhadap kalangan eksekutif senior perusahaan global:
1. Persentase karyawan yang butuh transisi peran karena AI dan Gen AI (perubahan deskripsi pekerjaan, sebagian atau seluruhnya):
- 2025: 44%
- 2026: 53%
- 2027-2028: 63%
2. Persentase karyawan yang akan mendapat pelatihan teknologi AI dan Gen AI:
- 2025: 46%
- 2026: 55%
- 2027-2028: 65%
3. Persentase karyawan yang bekerja dengan sistem AI (untuk memberi masukan, memantau kinerja, dan lain-lain):
- 2025: 31%
- 2026: 46%
- 2027-2028: 58%
4. Persentase karyawan yang diberi akses aplikasi AI dan GenAI yang disetujui perusahaan:
- 2025: 46%
- 2026: 55%
- 2027-2028: 64%
(Baca: Mayoritas Anak Muda Global Merasa AI Bikin Susah Dapat Kerja)
Menurut Capgemini Research Institute, sekitar 60% eksekutif senior perusahaan global merasa implementasi AI dan Gen AI akan memunculkan beberapa kebutuhan baru.
Salah satunya kebutuhan akan tenaga spesialis untuk mengelola dan memelihara sistem AI dan Gen AI. Ada pula kebutuhan pengembangan peran manajer untuk menggunakan AI dalam pengambilan keputusan.
Menurut Capgemini Research Institute, hal ini menandakan bahwa perusahaan perlu memikirkan kembali strategi pengelolaan karyawan, dengan memanfaatkan fleksibilitas teknologi sekaligus kecerdasan dan kemampuan adaptasi manusia.
"Pergeseran ini menggarisbawahi pentingnya mempersiapkan masa depan, di mana pekerjaan dibagi secara dinamis antara manusia dan teknologi yang didorong AI," kata Capgemini Research Institute dalam laporan (2025).
Capgemini melakukan survei ini pada Februari-Maret 2025, melibatkan 1.607 eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan global dengan pendapatan tahunan minimal US$1 miliar. Para eksekutif ini tersebar di 13 sektor industri dan 15 negara di kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Asia-Pasifik.
(Baca: 10 Model AI dengan Skor IQ Tertinggi di Dunia pada 2025)