Ini Kendala yang Dialami Pelaku Usaha E-Commerce Indonesia pada 2023

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, terdapat 3,81 juta usaha e-commerce yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia pada 2024. 

Keberadaan e-commerce telah memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun begitu, para pelaku usaha e-commerce dalam negeri mengalami sejumlah kendala dalam menjalankan kegiatan usahanya. 

"Kendala utama yang terbesar usaha e-commerce dalam menjalankan kegiatan usaha selama tahun 2023 adalah kurangnya permintaan barang atau jasa yaitu sebesar 41,24%," tulis BPS dalam laporan bertajuk Statistik E-Commerce 2023. 

Kendala yang banyak dialami berikutnya terkait kekurangan modal sebanyak 29,03% dan kurangnya tenaga kerja terampil 11,48%.

Ada pula pelaku e-commerce lokal yang usahanya terhambat karena keterbatasan jasa pengiriman (3,80%); adanya kecurangan dalam proses jual beli (2,26%); keterbatasan akses internet (2,14%), dan kendala lainnya (10,01%). 

BPS juga mendata, mayoritas atau 33,13% usaha e-commerce di Tanah air bergerak di sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor. 

BPS melakukan survei ini terhadap 40.011 sampel usaha e-commerce yang tersebar di 38 provinsi dan 365 kabupaten/kota. Sampel dalam survei ini adalah pelaku usaha yang menggunakan internet untuk menerima pesanan atau penjualan barang/jasa selama 2023.

(Baca: Hal yang Meningkatkan Pengalaman Belanja Produk Lokal di Live Shopping)