Ipsos merilis laporan riset bertajuk Ipsos Housing Monitor 2025 yang mengungkap sederet tantangan di sektor perumahan secara global.
Mayoritas responden dari 30 negara yang disurvei menilai harga properti yang tinggi menjadi masalah utama di sektor perumahan.
Ada pula yang menghadapi tantangan berupa biaya sewa, suku bunga, pajak bunga, dan biaya pembangunan rumah.
Berikut rincian 13 tantangan terbesar di sektor perumahan menurut survei Ipsos pada 2025:
- Harga properti tinggi: 49%
- Biaya sewa terlalu tinggi: 43%
- Suku bunga tinggi: 29%
- Pajak terlalu tinggi: 28%
- Meningkatnya biaya pembangunan perumahan: 27%
- Program rumah dengan harga terjangkau/perumahan sosial kurang: 18%
- Tunawisma: 17%
- Stok perumahan yang dibangun tidak cukup: 16%
- Kualitas perumahan buruk: 15%
- Kepadatan penduduk: 10%
- Pembatasan pembangunan: 9%
- Hak penyewa lebih kuat: 7%
- Properti terlalu panas/tidak memiliki pendingin udara yang memadai: 5%
Survei ini juga menemukan, mayoritas negara yang disurvei setuju bahwa generasi muda akan sulit mendapatkan rumah di masa depan.
"Sebanyak 7 dari 10 (71%) dari 30 negara setuju bahwa meskipun kaum muda saat ini bekerja keras dan mendapatkan pekerjaan yang baik, mereka akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan perumahan yang tepat," tulis Ipsos.
Ipsos melakukan survei ini pada periode 20 Desember 2024-3 Januari 2025, dengan melibatkan 22.279 responden berusia di bawah 75 tahun yang tersebar di 30 negara. Khusus di Indonesia, ada 500 responden dengan rentang usia 21-74 tahun yang terlibat.
(Baca: Riset: Mayoritas Warga RI Pilih Beli Rumah Ketimbang Menyewa)