Menurut data perusahaan keamanan siber Amerika Serikat, Surfshark, terdapat 442,60 juta akun di dunia yang mengalami kebocoran data pada kuartal III 2024.
"Pada kuartal III 2024 tingkat kebocoran data meningkat drastis sebesar 96,2% (quartal-on-quartal/qtq), dengan 3.261 akun bocor setiap 60 detik," tulis Surfshark dalam laporannya.
Pada zona Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara kedua yang paling banyak mengalami kebocoran data, dengan total 1,93 juta akun terdampak. Sementara secara global, Indonesia menempati peringkat ke-14.
Adapun negara dengan kebocoran data tertinggi se-ASEAN ditempati oleh Filipina, dengan 1,93 juta akun terdampak. Sedangkan Timor Leste jadi yang terendah dengan 13.251 akun yang mengalami kebocoran data.
Berikut daftar negara dengan jumlah akun yang mengalami kebocoran data terbanyak di kawasan Asia Tenggara per kuartal III 2024:
- Filipina: 1,93 juta akun
- Indonesia: 1,77 juta akun
- Malaysia: 1,11 juta akun
- Vietnam: 995.451 akun
- Singapura: 760.117 akun
- Thailand: 690.862 akun
- Laos: 162.238 akun
- Kamboja: 26.938 akun
- Myanmar: 26.511 akun
- Brunei Darussalam: 16.737 akun
- Timor Leste: 13.251 akun
(Baca: Data Pemerintah RI Banyak Tersebar di Darknet)