Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang 2023 ada sekitar 1,67 juta data kredensial dari organisasi/instansi Indonesia yang terekspos di darknet.
Darknet adalah jaringan internet yang tak bisa ditemukan lewat mesin peramban konvensional seperti Google. "Internet gelap" ini hanya bisa diakses melalui perangkat lunak khusus, dengan menggunakan kode atau protokol komunikasi komputer yang tidak umum.
BSSN menyatakan, data kredensial dari Indonesia yang terekspos di darknet ditemukan di tempat-tempat seperti forum jual-beli data dan forum diskusi hacker, sehingga berpotensi disalahgunakan.
Data nasional yang terekspos di darknet pada 2023 paling banyak berasal dari sektor administrasi pemerintahan, yakni sekitar 665 ribu data (39,8%).
Banyak juga data dari sektor keuangan, teknologi informasi dan komunikasi, tranportasi, serta energi dan sumber daya mineral seperti terlihat pada grafik.
Menurut BSSN, data-data tersebut bisa tersebar di darknet karena adanya kebocoran atau pencurian data di 429 instansi.
Berikut jumlah instansi per sektor yang datanya terekspos di darknet pada 2023 menurut temuan BSSN:
- Sektor administrasi pemerintahan: 134 instansi
- Sektor keuangan: 58 instansi
- Sektor teknologi informasi dan komunikasi: 29 instansi
- Sektor transportasi: 63 instansi
- Sektor energi dan mineral: 19 instansi
- Sektor kesehatan: 45 instansi
- Sektor pangan: 17 instansi
- Sektor pertahanan: 8 instansi
- Sektor lain-lainnya: 56 instansi
(Baca: Kebocoran Data RI Terbanyak dari Sektor Pemerintahan)