Telegram adalah aplikasi digital untuk bertukar pesan atau messaging app, mirip seperti WhatsApp atau Line.
Bedanya, manajemen Telegram mengklaim aplikasi mereka menyediakan perlindungan keamanan yang lebih kuat.
"Telegram lebih aman dibanding aplikasi perpesanan massal seperti WhatsApp dan Line," demikian dikutip dari situs web Telegram.
"Semua data, termasuk media dan file yang Anda kirim dan terima lewat Telegram tidak bisa dilihat oleh penyedia layanan internet, pemilik router wi-fi yang Anda gunakan, atau pihak ketiga lainnya," kata mereka.
Manajemen Telegram mengumumkan pada Juli 2024 mereka memiliki sekitar 950 juta pengguna aktif per bulan secara global.
Adapun menurut data yang dihimpun We Are Social, Indonesia termasuk salah satu negara yang pengguna Telegramnya paling aktif.
Selama periode Maret-Mei 2024, rata-rata pengguna Telegram di Indonesia tercatat membuka aplikasi tersebut sekitar 160 kali/pengguna/bulan, paling aktif ke-7 secara global.
Di atas Indonesia ada Rusia, Singapura, Finlandia, Polandia, Mesir, dan Norwegia, dengan frekuensi penggunaan aplikasi seperti terlihat pada grafik.
We Are Social memperoleh data ini dari perusahaan riset digital Data.ai. Data yang tercatat adalah frekuensi penggunaan Telegram dari smartphone berbasis teknologi Android.
(Baca: Ini Media Sosial Paling Banyak Digunakan di Indonesia Awal 2024)